Jumat, 07 Agustus 2015

Kejamnya Mengais Rezeki Di Rumah Terapung Part 2

Beranjak dari sebagai anak desa yang terus mengimpikan kelak menjadi seorang yang bisa membantu keuangan keluarga dan menjadi seorang yang kelak akan dapat membahagiakan dan membanggakan mereka..aku menatap masa depan yang mungkin akan terang benerang dan bersiap akan ku gapai dalam genggaman tangan ku..
Tak terasa waktu saya merantau ke tempat ini. Sebuah tempat yang bahkan tak pernah sedikitpun terbersit dalam pikiran bahwa suatu saat saya akan tinggal dan mencari penghidupan di sini.
nak, janngan lupa berdoa kepada Allah. Jaga diri, jaga emosi, Kamu hidup di tempat yang baru dengan suasana yang baru pula”
Kata-kata inilah yang pertama kali diucapkan oleh bapak dan ibu tercinta ketika melepas keberangkatanku, Setelah bertahun tahun bapak dan ibu mengasihi saya dalam kawah candra dimuka keluarga, memberikan pendidikan dan bekal hidup agar anaknya siap menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Kini tiba saatnya mereka melepas anaknya ini untuk berusaha mencari penghidupan yang lebih baik.

Di tempat ini saya melihat bahkan hanya untuk mendapatkan uang seribu rupiah seseorang harus kerja keras membanting tulang, pasang badan hingga bertaruh nyawa. Di sini saya belajar bahwa tidak ada sesuatu yang dengan mudah didapat. Intinya adalah berjuang dan selalu berjuang. Hidup tidak sekedar membalikkan telapak tangan. Tidak akan pula ada uang yang jatuh tiba-tiba dari langit. Semuanya harus diperjuangkan dengan sekuat tenaga.

Ya Allah….Ya Rabb… di tengah keluh kesah hamba. Di tengah lelahnya hidup di perantauan ini. Di tengah kerinduan pada keluarga dan kampung halaman. Hamba benar-benar bersyukur atas segala nikmat yang telah Engkau berikan. Begitu banyak ilmu dan pelajaran hidup yang tak akan mungkin hamba dapat andai tak kau takdirkan hamba untuk datang ke tempat ini
Teguhkanlah hati kami Ya Allah. Kuatkanlah iman kami Ya Rabb. Serta  berikanlah kemudahan dalam setiap perjuangan dan langkah kami.
Aminn Ya Allahumma Ya Allah Ya Rabbal Alamin
#MissFamily

Tidak ada komentar:

Posting Komentar