Kamis, 20 Maret 2014

Penanganan osteoarthritis

Penanganan Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan penyakit yang menyerang sendi pada tangan, lutut dan juga pinggul.  Umumnya penderita osteoarthritis mengalami kesulitan untuk menggerakkan sendi-sendinya karena adanya peradangan yang ditandai munculnya bengkak disertai nyeri hebat.  Penyakit ini dapat menyerang siapa saja terutama wanita usia 50 tahun ke atas.  Penyebabnya adalah riwayat kerusakan ligamen, kegemukan dan faktor genetik.  Untuk mendiagnosa ada tidaknya penyakit ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan sinar X.

Penanganan Osteoarthritis

Osteoarthritis pada stadium pertama dapat dilakukan dengan cara suntikan, yaitu dokter akan menyuntikan asam herenonik pada lutut selain memberikan obat-obatan untuk dikonsumsi pasien.  Namun injeksi tidak dapat dilakukan untuk stadium dua, tiga atau empat, karena penyuntikan pada lutut akan berefek kurang baik.  Penyuntikan dilakukan untuk menambahkan cairan pada lutut yang berfungsi sebagai pelumas.  Bahan penyusun asam herenonik ini bermacam-macam, ada yang terbuat dari jengger ayam, bahan sintetik, bahkan bahan organik.Selain asam herenonik, ada juga sebagian dokter yang menyuntikan  semacam steroit, namun sesungguhnya hal ini sangat tidak dianjurkan dan hanya boleh dilakukan bila kondisi benar-benar membutuhkannya dengan kata lain tulang mengalami peradangan yang akut.  Penyuntikkan steroit yang tidak tepat dapat menimbulkan pengeroposan tulang yang lebih berbahaya lagi.Penyakit osteoarthritis sejauh ini belum ditemukan obatnya, sehingga kita hanya bisa mencegahnya dan meredakannya saja agar fungsi sendi menjadi lebih baik.  Sehingga pasien osteoarthritis akan terus bergelut dengan obat-obatan dan suntik.  Hal yang bisa dilakukan untuk penanganan osteoarthritis adalah menjaga berat badan tubuh, agar sendi penopang tubuh tidak terlalu berat menahan beban tubuh.  Hal ini akan membantu mengurangi timbulnya peradangan yang lebih parah.Pemberian kalsium sebenarnya bukan langkah yang tepat, karena osteoarthritis bukanlah pengapuran tulang.  Jadi sebaiknya penderita osteoarthritis harus mengubah gaya hidupnya, pola makan dan mengurangi aktivitas high impact.  Bila cedera terjadi, segera tangani dengan tuntas untuk mencegah terjadinya osteoarthritis sekunder.Penyakit ini dapat juga ditangani dengan cara joint replacement  yaitu pemasangan alat ke dalam tubuh.  Joint replacement ini hanya boleh dilakukan pada pasien berumur 65 tahun ke atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar