Senin, 29 Desember 2014

Menari Tanpa Kepala


All my troubles, all my pain Stems from this thing that you call a "brain" Be my guest, sever me from the source Of all my agony What a shame, I've forgotten my name Without the use of my brain and "My, bet I'll sleep well tonight!" Without this head of mine
Chorus Please Sir, for me, Sir, Won't you see if you see, Sir? Oh dear, I dread I seem to have lost my head I think I left it about It fell to the ground And I kicked it around Has anyone seen, no need to be mean, My bloody, fat, ugly head?
Betapa banyak masalah yang kita alami, betepa beragam kesusahan yang kita jalani, sungguh sangat merepotkan & menyusahkan, begitu banyak tekanan, begitu terasa stress yang menumpuk. Kepala ini terasa berat, lelah, pusing, dan sakit sekali. Ingin sekali rasanya menghilangkan semua pendiritaan tersebut. Tapi, bagaimana caranya, sumbernya jelas yaitu kepala, tapi apa yang harus dilakukan terhadap objek tersebut ? Oh ! kita potong saja sumber kesengsaraan yang bernama kepala ini.
Semua terasa lebih ringan sekarang. Tak ada rasa terbebani, rasanya pikiran lebih jernih. Namun, kenapa rasanya aneh, rasanya ada yang kurang, terasa konyol, teramat sangat konyol. Kenapa ada rasa rindu terhadap sumber masalah itu. Dimana kepala bulat itu ? terasa seperti menendang sesuatu,  apakah itu kepalaku ? kenapa terasa seakan tidak hidup lagi tanpa ada benda bulat itu di leherku ? ah, aku butuh kepala itu kembali !
Masalah yang kita hadapi begitu banyak & kian bertambah, penat & sakit kepala pun tak terelakan lagi. Ironis bila dipikir kita merasa sengsara ternyata disebabkan oleh kepala kita sendiri walau tepatnya otak sih. Lalu, kita harus apakan otak kita tersebut ? pakah harus kita cungkil keluar dari kepala kita ? secara logis tak mungkin sih,  tapi kalau anda mau mencoba silakan saja (jangan dicoba, yang tadi hanya candaan belaka). Tapi ingatlah bahwa otak itu berfungsi penting bagi manusia.
Semua kegilaan ini terasa sudah kelewatan, terkadang ingin rasanya menari sepuas hati untuk menghilangkan kegilaan & penat yang dialami. Terkadang terpikir mengapa ini terjadi kepada diri anda. Tapi, bukan anda saja yang mengalami hal tersebut, semua orang mengalami hal tersebut. Semua orang memiliki masalah, karena hal itulah bukti bahwa mereka masih ada & hidup. Hanya orang mati yang tak punya masalah, kalaupun ada, itu di alam mereka bukan di alam ini.
Kita diberi kepala supaya kita bisa menggunakanya untuk kebutuhan kita. Menurut saya, jika dihadapkan pada masalah, maka kita dihadapkan pada 3 pilihan : 1. Hadapi & selesaikan 2. Biarkan saja & tak peduli 3. Potong kepala anda supaya anda takan merasa sengsara akan masalah tersebut anda mau pilih yang mana ? itu tergantung anda sendiri. Tapi, bukankah menyedihkan kalau kita justru mengalah pada masalah & rasa depresi ? pada awalnya, kita diberi kepala, otak, akal pikiran dan semacamnya untuk menghadapi masalah tersebut, bukan untuk dibuang saat anda frustasi atau menyerah pada situasi. Kita terus menjalani hidup dengan didampingi masalah, orang hidup pasti menemui masalah. Jika seseorang tidak mempunyai masalah, justru itu adalah masalah tersendiri orang tersebut.
Jangan menari dengan lagu yang berjudul kehidupan tanpa kepala(masalah), karena tanpanya, anda takan bisa melihat apapun & mungkin anda akan tersandung kepala anda sendiri & terjatuh. Dengan kepala (masalah), kita bisa menari dalam kehidupan ini dengan lebih baik, karena denganya, kita bisa melihat segala sesuatu dengan lebih nyata & lebih jernih dari waktu ke waktu. Kita pun bisa terus berkembang & berevolusi karenanya.
1 Saran saya dalam menjalani hidup ini : jangan pernah menjadi orang yang “menari tanpa kepala” (secara logis gak mungkin juga sih. Secara, dah mati duluan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar