Senin, 29 Desember 2014

Jauh Bagai Bunga,Dekat Bagai Bangkai


Jauh Bagai Bunga, Dekat Bagai Bangkai

Dalam perjalanan hidupnya manusia akan mengalami sirkulasi yang panjang dan penuh liku. Ketika manusia terlahir banyak orang yang menyambut gembira dengan penuh rasa syukur. Baik keluarga maupun tetangga menyambut dengan penuh kegembiraan. Seiring berjalannya waktu manusia tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang berbeda, yang mungkin tidak sesuai harapan sang keluarga maupun masyarakat pada umumnya. Banyak pro kontra tentang perilaku manusia ini. Penilaian manusia terhadap manusia lain itu tidak sama yang akhirnya menimbulkan pro dan kontra tentang kehidupannya. Hal ini akan berdampak panjang dalam kehidupan manusia yang tidak terlepas dari pro dan kontra. Setelah menjalani proses perjalanan hidup yang panjang keluarga akan menemukan kebahagian yang kedua setelah kelahiran mereka. Kebahagian ini adalah ketika sang anak menikah, memperoleh pasangan hidup baru, menyatukan dua keluarga yang berbeda. Pernikahan ini tentu tidak sama dengan kelahiran. Dalam kelahiran orangtua akan mendidik seorang anak dari nol, dari manusia yang belum tahu apa-apa. Orang tua tentu akan lebih mudah menginput. Lain halnya dengan proses pernikahan. Bayangan seserang sebelum menikah tentu akan membayangkan sesuatu yang indah-indah yang terkadang tak terlintas rntangan yang akan dihadapi. Sehari dua hari, seseminggu dua minggu, perjalanan rumah tangga akan berjalan indah, namun beberapa bulan setelah pernikahan akan timbul berbagai permasalahan. Yang terkadang permasalahan itu adalah permasalahan-permasalahan yang sepele, permaslahan kecil yang sebenarnya bukan sesuatu yang urgen. Terkadang hanya masalah cara melipat tikar bisa jadi masalah, cara mengancing baju juga bisa jadi masalah dan hal-hal kecil lain yang kalau dilogika itu lucu sebenarnya kalau dipermasalahkan. Kata orang  kehidupan pernikahan itu  bagaikan peralatan rumah tangga, suami-istri itu bagaikan gelas dan tutup, sementara orangtua itu bagaikan peralatan rumah tangga lain. Jika gelas dan tutup ini berbunyi barang-barang lain akan turut berbunyi dan menimbulkan suara yang gemuruh. Suara gelas dan tutup ini akan mudah terdengaroleh barang-barang lain ketika dekat dengan barang-barang lain tersebut, segala aktivitas dan keburukan akan mudah tampak, berbau  seperti bangkai, akan mudah sekali tercium buruknya, perbandingan kebaikan dan keburukannya akan sangat jauh terasa, seakan tak ada kebaikan dalam gelas dan tutup ini. Berbeda halnya jika gelas dan tutup ini berada jauh dari barang-barang lain, mereka akan tercium wangi bagai bunga, terasa tak ada keburukan darinya. Hanya kerinduan jika lama tak berjumpa. Itulah gambaran kehidupan manusia yang tiada kesempurnaan darinya. Maka tak sepatutnya jika kita saling menyalahkan orang lain sebelum menyalahkan diri sendiri karena bisa jadi kesalahan kita jauh lebih banyak daripada kesalahan orang lain. Tetap semangat untuk terus memperbaiki diri dan menghargai orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar